Seperti namanya, makanan cepat saji memang bisa jadi andalan bagi kita karena proses penyajiannya yang cukup cepat. Apalagi bagi orang-orang yang workaholic, khususnya wanita karir yang juga sebagai ibu rumah tangga. Namun siapa sangka, di balik kelebihannya ternyata dampak negatif makanan cepat saji ini juga ada.
Adapun dampak makanan cepat saji atau yang dikenal dengan fast food biasanya menyerang kesehatan dan kecerdasan pada otak. Tentu memiliki pengaruh yang tidak sepele, seperti obesitas dan kanker. Alih-alih merasakan manfaat makanan yang praktis dan lezat, justru merasakan kerugian yang tak sebanding.
Lalu bagaimana bahaya makanan cepat saji ini bagi tubuh?
Kandungan yang Berbahaya pada Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji merupakan makanan yang mudah ditemukan di berbagai tempat, mulai di warung, hingga restoran-restoran. Mengkonsumsi makanan cepat saji tentu akan mendapatkan banyak kemudahan. Tak jarang makanan ini dianggap sebagai solusi bagi sebagian orang di tengah kesibukannya.
Di samping itu, makanan cepat saji juga memiliki harga yang murah, namun tetap memiliki cita rasa yang lezat. Misalnya, mie instan, soft drink, nugget, sosis, pizza, dan sebagainya. Baik makanan cepat saji lokal maupun luar negeri, keduanya ternyata sama-sama memiliki kandungan bahan kimia berbahaya.
Berikut adalah beberapa kandungan berbahaya yang ada pada makanan cepat saji:
1. Tinggi Kalori
Kalori merupakan salah satu kandungan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Adapun kebutuhan antara laki-laki dan perempuan berbeda-beda. Laki-laki membutuhkan 2.000 hingga 3.000 kalori per harinya. Sementara itu perempuan membutuhkan 1.600 hingga 2.400 setiap harinya.
Padahal kalori yang terkandung dalam satu porsi makanan cepat saji dapat mencapai 1.500 kalori. Bisa dibayangkan bahwa konsumsi kalori yang tinggi dengan intensitas yang sering tentu akan berakibat pada obesitas.
2. Tinggi Gula
Biasanya, makanan cepat saji memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. Misalnya pada saus, salad dressing hingga minuman-minuman ringan yang sudah dikemas. Kandungan gula akan mudah diserap oleh tubuh manusia.
Kandungan gula memang dibutuhkan pada tubuh manusia. Namun jika Anda mengkonsumsi makanan saji atau junk food secara sering, maka akan memberikan efek yang buruk bagi tubuh. Karena hal ini akan menimbulkan obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung. Ini juga menjadi salah satu dampak makanan cepat saji yang harus dipahami.
3. Tinggi Lemak
Sebagian dari fast food biasanya menggunakan proses menggoreng, seperti chicken. Padahal proses penggorengan fast food ini dapat meningkatkan lemak trans yang menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol jahat dalam aliran darah. Hal ini tentu tidak baik bagi tubuh.
Kondisi ini juga akan memicu terjadinya risiko penyakit kardiovaskular atau stroke. Selain itu, lemak ini juga dapat menyebabkan masalah lainnya, seperti obesitas pada tubuh.
4. Rendah Serat
Sudah jelas bahwa makanan cepat saji biasanya kering tanpa kandungan serat seperti sayur-sayuran. Padahal serat merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Hal ini berpengaruh pada kesehatan pencernaan pada diri Anda. Apalagi junk food biasanya juga menjadikan anak susah makan.
Jika melihat kandungan serat pada french fries misalnya hanya mengandung 3 gram serat. Sementara kandungan garam dan karbohidrat pada kentang sudah membuat kenyang perut. Di sisi lain, kebutuhan serat per harinya adalah 25-30 gram.
5. Tinggi Natrium
Natrium juga menjadi salah satu penyebab penyakit yang ada di tubuh kita. Konsumsi natrium atau garam yang berlebihan akan menyebabkan resiko munculnya penyakit hipertensi. Apalagi, sebagaimana yang kita tahu bahwa hipertensi juga akan berpengaruh pada otak.
Ada beberapa makanan cepat saji yang harus diwaspadai pada hal ini, seperti ikan kaleng, produk olahan susu seperti margarin, mentega dan sebagainya. Perlu diperhatikan pula bahwa makanan asin tidak selalu memiliki kandungan natrium yang tinggi.
6. Menggunakan Pengawet
Bahan pengawet pada makanan merupakan zat aditif yang digunakan untuk memperpanjang usia makanan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa umumnya makanan tidak bertahan lama. Bahan pengawet dibagi dua, yaitu alami dan buatan.
Bahan pengawet alami berasal dari alam, seperti lemon, bawang putih dan lainnya. Adapun bahan pengawet buatan adalah hasil yang dikembangkan manusia. Bahan pengawet buatan pun dibagi menjadi dua. Yang berbahaya adalah seperti formalin, sodium nitrate, sodium benzoate dan lain-lain
Bahan-bahan tersebut tentu dapat menyebabkan efek samping yang serius, seperti gangguan pada jantung, ginjal, pernapasan dan lain-lain. Maka sebagai usaha untuk menjaga diri, perlu mengecek dahulu komposisi yang ada pada makanan agar tidak mengganggu perkembangan kognitif pada anak
Mengkonsumsi makanan cepat saji sejatinya memang harus berhati-hati dan lebih bijak. Hal ini sebagaimana pembahasan di atas, dimana dampak makanan cepat saji akan berbahaya bagi kesehatan. Lebih lanjut, tentu juga akan berpengaruh terhadap perkembangan otak. Maka, sebisa mungkin hindarilah makanan cepat saji dengan makanan sehat dan halal.
Bagaimana Cara Memaksimalkan Kecerdasan Anak?
Di tengah adanya konsumsi makanan yang justru membuat otak anak tidak dapat bekerja dengan maksimal, maka sudah selayaknya sebagai orang tua mengupayakan agar dapat memaksimalkan kecerdasan anak. Ditambah lagi dengan banyaknya informasi yang tidak baik bagi anak yang mudah untuk ditemukan yang justru menjadi βracunβ bagi anak.
Berikut ini yang dapat Anda lakukan agar tidak menyesal di kemudian hari.
1. Membiasakan Membaca
Kita semua tentu tahu bahwa membaca merupakan salah satu sumber informasi yang bisa kita dapatkan. Bahkan menurut penelitian, membaca dapat meningkatkan IQ pada seseorang. Apabila anak Anda belum bisa membaca, maka Anda dapat bacakan dengan buku-buku yang baik bagi pertumbuhan anak.
Perlu diperhatikan dalam membaca ini adalah pemilihan buku. Misalnya buku pengetahuan seperti cerita nyata yang bukan khayalan, seperti cerita para nabi dan mengenalkan pencipta. Secara tidak langsung Anda juga membentuk akidah atau kepercayaan anak sejak dini.
2. Memberikan Makanan Bergizi
Asupan makanan bergizi merupakan salah satu unsur yang akan menunjang kecerdasan pada anak. Dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, tentu juga lebih membuat sehat tubuh Anda. Misalnya fungsi protein yang dapat meningkatkan level dopamin dan norepinefrin.
Dopamin sendiri merupakan hormon yang dapat mengendalikan emosi yang tentu akan berpengaruh pada manusia. Adapun norepinefrin merupakan bagian dari sistem tanggap darurat tubuh terhadap bahaya.
3. Memberikan Waktu Istirahat yang Cukup
Memang benar, bahwa belajar dan bermain merupakan cara yang tepat untuk memaksimalkan otak anak. Namun hal ini juga perlu didukung dengan mengistirahatkan otak anak, salah satunya adalah dengan istirahat yang cukup.
Apalagi usia anak merupakan masa emas dalam tumbuh kembang anak, sehingga harus dimanajemen dengan baik. Anda dapat terapkan tidur siang pada anak minimal satu jam setiap hari.
4. Olahraga
Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplor dirinya ke luar rumah ternyata juga dapat meningkatkan IQ pada anak. Alih-alih hanya bermain yang tak bermanfaat, hal ini justru akan dapat melatih motorik anak karena menggerakkan fisik.
Hal ini tentu tidak dapat disepelekan. Maka sebagai orang tua harus memberikan pengawasan yang cukup, serta memilihkan permainan yang tak berbahaya bagi anak. Hal ini akan dapat lebih maksimal jika orang tua juga turut serta bermain bersama anak.
5. Interaksi dengan Anak
Sebagai orang tua, melakukan bonding dengan anak merupakan hal yang harus dilakukan. Selain akan memberikan pemenuhan kasih sayang kepada anak, hal ini ternyata juga sebagai kunci dalam tumbuh kembangnya anak.
Bagaimana tidak, orang tua merupakan tombol yang akan berpengaruh besar pada masuknya segala sesuatu pada anak. Misalnya terhadap rasa kepercayaan diri atau respon anak dalam menerima informasi. Keputusan anak dalam hal ini akan dipengaruhi oleh orang tua.
Itulah beberapa cara yang dapat Anda terapkan dengan mudah untuk memaksimalkan kecerdasan anak Anda. Semua cara di atas merupakan cara yang bisa Anda lakukan tanpa biaya yang mahal.
Jadi, tidak ada alasan lagi bagi orang tua untuk tidak membantu anak dalam tumbuh kembangnya. Selain itu juga akan meningkatkan kemampuan akademis anak. Jika Anda kesulitan dalam membersamai belajar anak dengan maksimal, Anda dapat gunakan jasa profesional di bidangnya.
Rumah Belajar Rahayu menjadi salah satu tempat belajar bimbel di Bantul yang ramah anak. Hal ini sudah terbukti dari banyak orang tua yang mempercayakan menitipkan anaknya untuk tumbuh bersama Rumah Belajar Rahayu. Sekarang giliran Anda.