Snowplow Parenting, Pola Asuh yang Harus Dihindari Orang Tua

Dalam dunia parenting, banyak sekali ditemui berbagai jenis pola asuh anak. Salah satunya
adalah snowplow parenting. Pola asuh ini kerap kali disebut sebagai lawnmower parenting (pengasuhan pemotong rumput) atau bulldozer parenting (pengasuhan buldoser). Gaya parenting satu ini memang masih terdengar asing bagi banyak orang karena tidak sepopuler gaya parenting ala Montessori. Snowplow parenting sendiri adalah sebuah pola asuh di mana orang tua secara aktif menyingkirkan rintangan yang dihadapi anak. Snowplow ini layaknya seperti alat pembersih salju karena seperti mesin yang terus melaju, menyingkirkan semua rintangan di jalan anak mereka menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Sehingga mereka tidak harus menghadapi kegagalan, frustasi, atau peluang yang hilang (The New York Times, 2019).

Istilah snowplow sendiri mulai populer sekitar tahun 2019 ketika mencuat skandal
penerimaan perguruan tinggi di Amerika Serikat. Skandal tersebut melibatkan beberapa orang tua kaya yang dituduh menyuap panitia seleksi masuk universitas bergengsi agar anak-anak mereka berhasil masuk jajaran kampus-kampus Ivy League di Amerika Serikat (Psychology Today, 2019). Dari kasus tersebut, kita bisa melihat bahwa snowplow parenting ini merupakan bentuk pola asuh yang terlalu posesif dan over protektif terhadap anak karena orang tua bukan hanya berperan sebagai pengawas. Dalam hal ini, orang tua justru juga menjadi mesin untuk melancarkan jalan sang anak. Akibatnya, anak tidak akan tahu bagaimana menggapai masa depan dengan cara dan perjuangan yang berat.


Selain itu, penelitian lain juga membuktikan bahwa semakin banyak campur tangan orang tua terhadap anak, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mandiri dan selalu bergantung pada orang lain (Taylor, 2009). Bahkan lebih dari itu, banyak anak yang tumbuh dalam pola asuh seperti ini merasa kesulitan dalam membangun jaringan sosial dan hubungan yang memungkinkan individu mencapai keberhasilan dalam masyarakat. Snowplow parenting ini bahkan juga berkontribusi terhadap peningkatan narcissistic entitlement syndrome (NES). NES merupakan suatu kondisi psikologis dimana individu merasa bahwa mereka berhak mendapatkan perlakuan istimewa tanpa harus bekerja keras atau menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka.


Pada akhirnya, snowplow parenting berpeluang besar menciptakan generasi individu yang mengalami learned helplessness. Learned helplessness adalah sebuah kondisi di mana individu menjadi pasif dan tidak berdaya dalam menghadapi tantangan karena mereka terbiasa nyaman dengan intervensi eksternal yang menyelesaikan masalah mereka (Seligman&Maier, 1967). Selain hal-hal di atas, dampak negatif dari pola asuh ini adalah anak menjadi tidak percaya diri, sulit mengatasi tekanan di masa depan, serta anak menjadi tidak mempelajari keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia secara mandiri dan efektif. Lalu untuk mengantisipasi terjadinya pola asuh semacam ini, apa yang perlu dilakukan oleh orang tua? Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mencegah snowplow parenting:


● Fokus pada pencapaian jangka panjang untuk anak
● Hindari kebiasaan ikut campur terlalu banyak dalam kehidupan anak
● Beri kesempatan pada anak untuk menghadapi tantangan dan menderita konsekuensi
● Beri kesempatan pada anak untuk belajar keterampilan yang dibutuhkan untuk
menghadapi dunia secara mandiri dan efektif
● Menjadi orangtua yang percaya pada anak
● Terbuka pada anak sehingga mereka bisa menceritakan masalah yang mereka hadapi
● Menanyakan anak bagaimana mereka akan menghadapi masalah mereka sendiri.

Referensi:
Miller, C. C., & Bromwich, J. E. (2019, March 16). How parents are robbing their children of
adulthood. The New York Times. Retrieved from https://www.nytimes.com/2019/03/16/style/snowplow-parenting-scandal.html.


Stalder, D. R. (2019, March 31). Are we overreacting to ‘snowplow parenting’?. Psychology Today. Retrieved from
https://www.google.com/amp/s/www.psychologytoday.com/intl/blog/bias-fundamentals/2019
03/are-we-overreacting-snowplow-parenting%3famp.


Seligman, M. E. P., & Maier, S. F. (1967). Failure to escape traumatic shock. Journal of
Experimental Psychology
, 74, 1-9. Retrieved from https://doi.org/10.1037/H0024514.


Taylor, M. (2009). Meet the parents: Managing for student success. A collection of papers on
self-study and institutional improvement
. Chicago, IL: The Higher Learning Commission.