Berdasarkan penelitian yang dilakukan Jun Sun (et al., 2024), anak-anak yang mulai membaca untuk tujuan kesenangan sejak usia dini cenderung memiliki kinerja kognitif, kesehatan mental, dan struktur otak yang lebih baik pada masa remaja.
Masa kanak-kanak adalah periode perkembangan saraf yang penting. Oleh karena itu, membaca untuk tujuan kesenangan adalah salah satu inisiatif pembelajaran yang perlu untuk terus didorong guna memperbaiki perkembangan saraf otak. Pada dasarnya, membaca adalah aktivitas yang memperkaya kognitif untuk memperoleh informasi dalam bentuk tertulis yang memberikan kontribusi luas terhadap perolehan pengetahuan (Mol & Bus, 2011).
Seperti apa yang diungkapkan oleh Profesor Barbara Shakian, “Membaca bukan hanya sebuah pengalaman yang menyenangkan. Tetapi, bahkan sudah diterima secara luas bahwa aktivitas ini mampu menginspirasi pemikiran dan kreativitas, meningkatkan empati, dan mengurangi stres.” Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa aktivitas membaca untuk tujuan kesenangan sejak usia dini juga telah terbukti mampu meningkatkan kemampuan melek huruf, keterampilan sosial, kesehatan mental, serta hasil pembelajaran yang lebih baik.
Penelitian yang dilakukan terhadap 17.000 orang pada tahun 1970 di Inggris, Skotlandia, dan Wales menunjukkan bahwa membaca untuk tujuan kesenangan tidak hanya meningkatkan kerja kognitif otak, tetapi juga meningkatkan kemampuan matematika. Bahkan, dampaknya masih berlanjut hingga masa remaja dan dewasa. Dari 17.000 anggota tersebut, hanya 6.000 orang yang mengikuti serangkaian tes kognitif pada usia 16 tahun. Penelitian tersebut membandingkan anak-anak dari latar belakang sosial yang sama yang mencapai kemampuan tes serupa pada usia lima dan sepuluh tahun.
Hasil penelitian menemukan bahwa mereka yang sering membaca buku pada usia sepuluh tahun atau lebih sekali seminggu ketika mereka berusia 16 tahun memiliki hasil tes yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang membaca lebih sedikit. Dengan kata lain, membaca untuk tujuan kesenangan dikaitkan dengan kemajuan intelektual yang lebih besar, baik dalam kosa kata, ejaan, maupun matematika. Faktanya, dampaknya juga empat kali lebih besar dibandingkan jika orang tua memiliki gelar pendidikan tinggi.
Para peneliti dari Universitas Cambridge juga menemukan bahwa membaca selama 12 jam seminggu adalah waktu optimal bagi anak-anak untuk mengembangkan area dan volume otak yang lebih besar dan lebih baik (Study Finds, 2023). Selain itu, pembaca muda juga menunjukkan kesehatan mental yang lebih baik dengan indikator stres dan depresi yang lebih rendah. Menurut skor klinis dan laporan dari orang tua dan guru, mereka menunjukkan peningkatan rentang perhatian dan lebih sedikit masalah perilaku, seperti agresi dan pelanggaran aturan. Tim juga menemukan bahwa anak-anak ini tidur lebih lama dan menghabiskan lebih sedikit waktu melihat layar.
Selain temuan-temuan di atas, para peneliti juga mencatat potensi risiko penurunan daya kognitif jika anak-anak menghabiskan waktu berlebihan untuk membaca dan mengorbankan aktivitas lain yang memperkaya mental, seperti olahraga dan interaksi sosial (Study Finds, 2023). Tentu saja para orang tua perlu berupaya semaksimal mungkin untuk membangkitkan kegemaran membaca pada anak sejak usia dini. Tetapi jangan sampai anak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk membaca buku hingga melupakan olahraga dan interaksi sosial dengan teman, keluarga, ataupun saudara. Mengapa? Karena kehidupan sosial juga tak kalah pentingnya dengan akademik, Mom. Jadi, para orang tua juga perlu menyeimbangkan kehidupan akademik dan kehidupan sosial anak.
Referensi:
Jun Sun, Y., Shakian, B. J., Langley, C., Yang, A., Chao Jiang, Y., Kang, J., Zao, X., … Feng, J. (2024). Early-initiated childhood reading for pleasure: associations with better cognitive performance, mental well-being and brain structure in young adolescence. Psychological Medicine, 54(2), 359-373. doi: https://doi.org/10.1017/S0033291723001381.
Mol, S. E., & Bus, A. G. (2011). To read or not to read: A meta-analysis of print exposure from infancy to early adulthood. Psychological Bulletin, 137(2), 267-296. doi: 10.1037/a0021890.StudyFinds. (2023, June 27). Kids who love reading have bigger brains, become happier and smarter teens. Study Finds. Retrieved from https://studyfinds.org/kids-read-for-fun-smarter-teens/
Sullivan, A. (2013, September 16). Reading for fun improves children’s brains, study confirms. The Guardian. Retrieved from https://www.theguardian.com/books/booksblog/2013/sep/16/reading-improves-childrens-brains.
