Masa golden age anak merupakan bagian dari pertumbuhan anak yang sangat penting. Sebagai orang tua tentu harus berupaya belajar menjadi orang tua sekaligus pendidik yang baik bagi anak. Khususnya dalam hal ini adalah memahami ilmu parenting di masa golden age anak.
Urusan mendidik anak tentu tidak dapat disepelekan. Apalagi anak merupakan aset jangka panjang yang kelak akan dipertanggungjawabkan. Mempersiapkan diri dengan ilmu dan mental menjadi kunci agar tak menyebabkan kesalahan pada pola asuh anak. Namun tidak ada kata terlambat bagi Anda yang baru menyadari mengenai hal ini.
Lantas, apa saja yang sebaiknya dilakukan untuk memaksimalkan perkembangan masa golden age anak? Simak selengkapnya.
Masa Golden Age Anak
Perlu diketahui bahwa masa golden age anak atau yang dikenal dengan usia emas anak belajar tentu momentum sangat berharga. Disebut masa emas lantaran waktu tersebut menjadi tahapan paling penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak.
Tak jauh berbeda, golden age menurut Islam merupakan waktu yang digunakan untuk membentuk pengetahuan dan sikap anak. Yaitu melalui pola pendekatan, dengan permainan yang menggembirakan, tidak kasar, penuh kasih sayang dengan mengajarkan sesuai tingkat usianya.
Sering kali tanpa disadari kurangnya ilmu pengasuhan orang tua terkadang memberi efek buruk pada anak, bahkan hingga trauma. Padahal hal ini akan membekas hingga dewasa dan akan sulit untuk diobati. Maka, penting memaksimalkan peran orang tua dengan memperdalam ilmu parenting.
Berikut kesalahan-kesalahan orang tua dalam mengasuh anak yang harus dihindari:
- Fokus pada hasil, bukan proses anak.
- Tidak memberi anak kesempatan untuk memecahkan masalahnya sendiri.
- Berpura-pura menjadi orang tua sempurna.
- Membentak anak.
- Mengalihkan anak dari emosi yang ia rasakan.
- Memberi contoh buruk.
- Mengerjakan tugas anak.
- Memberikan kebebasan makanan seperti junk food.
- Mengabaikan jam tidur anak.
Demikianlah beberapa yang harus kita hindari saat sedang mendidik anak. Dengan begitu akan memberi pengaruh baik pada anak, seperti kemandirian anak, kesehatan, dan pola hidup anak. Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian ahli dibidangnya. Maka, bukan tidak mungkin kehidupan menjadi orang tua setiap harinya adalah pembelajaran.
Pendidikan Masa Golden Age yang Perlu Diterapkan
Masa golden age anak merupakan tahapan perkembangan dan pertumbuhan anak di awal kehidupan. Para ahli berbeda pendapat mengenai hal ini, ada yang berpendapat 0-5 tahun, 0-6 tahun dan lain-lain. Semua informasi pada masa itu akan mempengaruhi kehidupan anak yang nantinya akan membentuk kepribadian anak.
Pada tahapan ini, orang tua perlu mengoptimalkan perkembangan otak maupun fisik anak. Maka tak jarang seorang anak akan sering kritis bertanya pada fase ini. Sebagai orang tua tentu harus sabar dan tak dapat sembarangan menjawab pertanyaan. Karena akan menyebabkan informasi yang anak terima terputus atau salah.
Berikut yang dapat orang tua upayakan untuk memaksimalkan masa golden age anak.
1. Mengembangkan Kemampuan Motorik Dasar
Para orang tua tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah motorik kasar. Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, baik sebagian atau seluruh otot anggota tubuh.
Kemampuan motorik kasar penting untuk perkembangan anak, karena akan melatih keterampilan anak dalam hal keseimbangan, lokomotor atau gerakan berpindah tempat serta dalam kontrol objek. Hal ini berdampak besar pada perkembangan anak, seperti menambah kepercayaan diri anak, kemandirian anak dan sebagainya.
2. Mengembangkan Motorik Halus
Jika mengembangkan motorik kasar adalah dengan menggunakan otot besar, dalam pengembangan motorik halus justru sebaliknya, yaitu menggunakan otot kecil. Seperti otot pada jari tangan saat mengendalikan benda. Contohnya adalah saat mengancingkan baju, mewarnai, menali sepatu dan sebagainya.
Pengembangan motorik halus memiliki tahapan masing-masing. Namun dalam gerakan motorik halus ini memfokuskan pada kontrol, presisi, dan detail. Melatih motorik halus sebenarnya merupakan proses menyiapkan anak untuk kemandiriannya.
3. Mengembangkan Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan anak dalam berpikir, memahami dan mengeksplorasi di sekitarnya. Kemampuan ini juga perlu sangat penting bagi pertumbuhan anak, karena memungkinkan anak memproses informasi yang ia terima dan mempelajari hal-hal yang baru.
Dari informasi yang ia terima, maka sebagaimana halnya orang dewasa, anak juga akan melakukan proses berpikir. Lebih lanjut, Kenapa mengasah kognitif anak sejak kecil itu penting? Karena akan berpengaruh terhadap kehidupan anak hingga masa depan kelak.
4. Memperhatikan Psikis Anak
Selain memperhatikan tumbuh kembang fisik anak, orang tua juga harus memperhatikan kondisi psikis sang anak. Adapun yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah kondisi emosional, sosial, serta perkembangan mental anak.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam hal ini. Pertama, budaya yang ada di lingkungan keluarga serta lingkungan sekitar. Kedua, hubungan anak dengan teman sebayanya, keluarga, orang sekitar, dan sekolah juga akan memainkan peran penting.
Terakhir yaitu sosial ekonomi. Anak yang dibesarkan oleh keluarga berada memiliki akses lebih besar dari pada anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang berkekurangan. Karena akan berpengaruh pada fasilitas, nutrisi, dan lain-lain.
5. Mendaftarkan Anak di Pendidikan Anak Usia Dini
Di zaman keberlimpahan ini, baik ilmu maupun jasa sering kita temui. Salah satunya adalah sekolah anak usia dini. Seperti bimbel di Bantul Rumah Belajar Rahayu. Tempat tersebut membantu mengoptimalkan belajar anak mulai dari usia pra sekolah hingga usia sekolah.
dalam pembelajaran ini, juga akan membersamai anak dalam perkembangannya. Misalnya saja pada perkembangan afektif anak, sehingga akan melatih kematangan emosi pada anak. Selain itu, Rumah Belajar Rahayu tentu juga memiliki metode yang telah teruji hasilnya.
Itulah beberapa hal yang bisa orang tua lakukan dalam memaksimalkan masa golden age dalam membersamai anak pada perkembangannya. Lebih lanjut, nantinya orang tua juga akan lebih mudah mengenali potensi anak, sehingga akan mudah melahirkan anak yang cemerlang. Tentu perkembangan setiap anak berbeda-beda, jadi tidak perlu risau.
Perlu diketahui bahwa di dalam Islam, tahap pertama dalam pendidikan anak adalah pendidikan tauhid dalam mengesakan Allah.
Hal tersebut lantaran akidah merupakan pondasi dari semua ilmu yang akan diperoleh. Di samping itu, semua pembelajaran juga disertai dengan kasih sayang, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.