Salah satu hal yang harus orang tua perhatikan pada tumbuh kembang anak usia dini adalah perkembangan kemampuan motoriknya. Menurut Hurlock (1978), perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi. Pada umumnya, kemampuan motorik pada anak terbagi menjadi dua jenis, yaitu kemampuan motorik halus dan kemampuan motorik kasar. Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan untuk mengendalikan gerakan seluruh tubuh dengan melibatkan otot besar. Contoh gerakannya adalah melompat, berjalan, berlari, memanjat, dan lain-lain. Sementara itu, kemampuan motorik halus merupakan pengendalian gerak tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi dengan susunan saraf, otot kecil, dan otak.
Namun pada kesempatan kali ini, Rumah Belajar Rahayu hanya akan membahas secara khusus tentang kemampuan motorik halus saja. Secara umum, kemampuan motorik halus, selain definisi di atas, juga bisa dipahami sebagai gerak yang melibatkan otot-otot kecil dalam tubuh. Otot kecil ini berperan penting dalam aktivitas yang melibatkan gerakan jari dan pergelangan tangan. Dalam konteks ini, kemampuan motorik halus sangat krusial untuk aktivitas yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan, seperti menulis, menggambar, bermain puzzle, menggunting, dan masih banyak lagi.
Tentu saja, perkembangan motorik halus antara anak yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Bahkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan Peyre et al., (2019), anak perempuan cenderung memiliki kemampuan motorik halus dan kemampuan berbahasa lebih baik dibandingkan dengan anak laki-laki pada usia dua dan tiga tahun. Perbedaan ini sangat mungkin disebabkan oleh faktor biologis dan perbedaan struktur biologis pada anak laki-laki dan perempuan. Namun, saat mereka menginjak usia lima hingga enam tahun, perbedaan ini semakin mengecil dan cenderung tidak ada perbedaan signifikan, baik pada kemampuan motorik halus maupun kemampuan berbahasa (Peyre et al., 2019).
Untuk memantau perkembangan motorik halus pada anak, terdapat beberapa tahapan perkembangan sesuai dengan tahapan usianya. Pertama, pada usia 0-6 bulan, mungkin belum banyak perkembangan motorik halus yang terlihat. Namun, selama periode ini, sebagian besar bayi menunjukkan beberapa tanda perkembangan motorik halus yang sama. Tanda-tanda tersebut adalah mulai memiliki reflek untuk menggenggam, bisa menggerakkan dan melepaskan kepalan tangan, serta dapat memegang mainan yang diletakkan di tangannya. Kedua, pada usia 6-12 bulan, anak biasanya mampu menggenggam dan memasukkan benda ke dalam mulut. Selain itu, anak juga dapat meraih dan mengambil mainan yang ada di sekitarnya.
Ketiga, pada usia 12-24 bulan, anak sudah mulai bisa makan sendiri menggunakan sendok dan mencorat-coret kertas dengan krayon. Selanjutnya, pada usia 2-5 tahun, anak biasanya sudah bisa meniru atau menyalin gambar lingkaran dan persegi, menggunting kertas, serta memakai pakaian sendiri. Terakhir, pada usia 6-12 tahun, anak umumnya sudah bisa menulis huruf dan angka dengan benar. Untuk bisa mengoptimalkan kemampuan motorik halus pada anak sesuai dengan tahapan usianya, perlu diberikan upaya stimulasi sedini mungkin pada anak. Berikut ini beberapa aktivitas yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menstimulasi kemampuan motorik halus si kecil:
- Melukis
- Menulis
- Bermain lilin atau tanah liat
- Makan sendiri dengan sendok
- Menggunting kertas
- Menuang air ke gelas
- Belajar berpakaian sendiri
- Berkebun
- Bermain dengan balok dan puzzle.
Rumah Belajar Rahayu: Bimbel Berkualitas dan Terjangkau
Sumber: rumahbelajarrahayu.com
Mencari bimbel di Bantul yang berkualitas dan terpercaya? Percayakan pendidikan putra-putri Anda kepada Rumah Belajar Rahayu. Disini terdapat guru-guru yang berpengalaman dan profesional, kurikulum sesuai dengan standar pendidikan nasional, metode pembelajaran efektif dan inovatif. Fasilitas nya pun lengkap dan terjangkau.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, Rumah Belajar Rahayu siap membantu putra-putri Anda mencapai prestasi terbaiknya. Jangan biarkan potensi anak Anda terbuang sia-sia. Bergabunglah dengan Rumah Belajar Rahayu sekarang juga dan berikan pendampingan belajar terbaik bagi masa depan cerah anak Anda. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan daftarkan anak Anda sekarang!
Acara Wisuda Program Ahe tanggal 23 Juni 2024
Penampilan Anak-anak English Sunday Class pada Acara Wisuda Ahe tanggal 23 Juni 2024
Referensi:
Hurlock, E. B. (1978). Child development, sixth edition. New York: Mc. Graw Hill.
Peyre, H., Hoertel, N., Bernard, J. Y., Rouffignac, C., Forhan, A., Taine, M., … & EDEN Mother–Child Cohort Study Group. Sex differences in psychomotor development during the preschool period: A longitudinal study of the effects of environmental factors and of emotional, behavioral, and social functioning. J Exp Child Psychol, 178, 369-384. doi: 10.1016/j.jecp.2018.09.002.